kenapa selalu begini? pertama, Rendi dan baru-baru ini Rindi. mereka ga ada bedanya. ya memang sih masalahnya beda. pasti kalian bingung. oke, aku akan cerita dari awal. sebelum aku cerita, aku mau kasih tau kalo rendi sama rindi ini nyata tapi itu bukan nama asli mereka. oke, rendi. dia itu cowok tampan, friendly, cute dan juga agak dingin. Rendi, teman satu kelas ku di kampus. aku memang tidak begitu dekat dengannya, tapi aku yakin kalau dia itu baik. soalnya dia ramah banget sama teman-temannya. selain itu, dia juga ramah denganku padahal kita belum pernah ngobrol sebelumnya. aku masih ingat kapan aku mulai berbicara dengannya.
saat itu, dia sangat ramah menyambut topik yang aku bicarakan. ya betul, aku yang memulai terlebih dahulu. aku awalnya tidak ingin mulai duluan, seperti yang kalian tahu, gengsi buat cewek mulai duluan. aku membuat langkah besar hahaha. kenapa aku mulai duluan? soalnya dia ga akan mulai . ya, dia bukan dukun atau pesulap yang bisa baca pikiran orang. dia ga akan tahu, kalau aku ga kasih tahu. itu tadi nasehat dari salah satu temanku. gila memang kalau aku harus mengutarakan perasaan ku duluan. aku tidak segila dan sefrontal itu, aku hanya memulai pembicaraan dan memancing dia supaya dia lebih terbuka denganku. aku ingin dia merasa nyaman denganku.
2 bulan lebih aku melakukan berbagai cara untuk mendekatinya, mulai dari membicarakan tentang pertandingan bola sampai nonton bareng pertandingan bola. oh iya, kebetulan banget aku sama dia menyukai klub bola yang sama, yaitu manchester united. klub bola favorite boleh sama, tapi hati dan perasaan kita tidak sama. kenapa kaku bilang begitu? soalnya dia ternyata masih ada rasa sama mantannya. kayaknya dia tipe cowok yang susah move on deh. aku males aja sama cowok kayak gitu, nanti pas kita putus, dia ga bisa move on dari aku lagi hahaha, sorry bercanda. mulai saat itu, aku tidak lagi mendekati dia. ya aku give up. menurutku buat apa aku terus-terusan mendekati dia kalau dia nya masih nyangkut dimasa lalu. jujur, aku capek terus-terusan mendekati dia. kalau kata raisa, "tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang semu". menunggu itu ga enak, nunggu yang pasti aja ga enak apalagi yang ga pasti dan abstrak kayak gini. susah banget buat ngelupain dia. apalagi semenjak aku memutuskan untuk stop usaha ini, aku makin sering ketemu dia, cobaan banget kan.
perlahan tapi pasti aku bisa melupakan dia. akhirnya aku berhasil hahaha. jujur ya, sebenernya ini tuh ga sepenuhnya berhasil. soalnya aku masih ngerasa nervous pas ketemu dia. mungkin masih ada rasa buat dia walaupun sedikit. maklum aja , dia itu kan first love aku semenjak aku kuliah disana hehe. ini buka berarti di kampus ku ga banyak cowok ganteng ya. di kampus ku banyak cowok ganteng, tapi yang bisa menarik perhatianku itu baru dia, si Rendi ini. beberapa bulan kemudian, semester baru, teman baru, dan cinta baru.
di semester ini, aku tidak sekelas dengan rendi, otomatis aku lebih mudah melupakannya. hari berganti hari, aku belum juga menemukan pengganti rendi, tapi bukan berarti aku masih menyimpan rasa buat dia loh. aku bisa memastikan, kali ini aku sudah benar-benar melupakannya 100% aku jamin. aku siap menerima cinta yang baru. butuh waktu yang lama untuk menemukan cinta yang baru sampai akhirnya aku bertemu Rindi. dia bukan teman satu kampus ku. dia juga tidak tinggal di sekitar rumahku. Rindi ini, kuliah di salah satu universitas swasta di bandung. di kampusnya rindi itu, mayoritas dihuni sama teman-teman ku waktu di sma.
aku ga perlu cerita kan gimana awalnya aku kenal rindi. kalian bisa menyimpulkan sendiri. kali ini bukan aku duluan yang memulai pembicaraan. ya rindi beda banget sama rendi. Rindi, baik, friendly, ramah tapi ga dingin. secara fisik, rendi jauh lebih unggul dibanding rindi. kalau disuruh milih, anggap aja aku belum kenal mereka, aku akan milih rendi. awalnya aku rada males menganggapi rindi. ya karena dia tidak seperti yang aku bayangkan. namun, aku masih punya hati. aku memberiak dia kesempatan untuk mendekatiku. aku berpikir mungkin dia jauh lebih baik dari rendi. selain itu, aku berusaha untuk tidak menilai orang hanya dari luarnya saja. hari demi hari berganti, aku mulai lenih dekat dengan rindi. kalau sekarang aku ditanya lebih milih rendi atau rindi, aku akan memilih rindi. kenapa? karena aku lebih nyaman dengannya. aku tidak perlu mecari- cari topik untuk terus berbicara dengannya. semua mengalir begitu saja.
aku sempat positif dengan hubungan ini. tapi tidak sepenuhnya positif. aku masih ragu, aku ragu apa aku bisa LDRan? tapi aku mencoba untuk terus menjalaninya dan menunggu apa yang akan terjadi. disaat aku mulai bisa menerima dia, dia menghilang begitu saja. aku tidak tahu kenapa dia mneghilang. berbagai alasan muncul di kepalaku, mungkin dia bosan, mungkin ada cewek lain, dan masih banyak lagi. hmmm aku mancari tahu kenapa dia menghilang dan aku menemukan fakta baru. ya.. new girl, ternyata ada cewek baru. "cowok ga akan mendekati satu cewek saja". itu kata-kata temanku. sekarang aku mengalaminya dan aku benar-benar pecaya dengan kata-kata temanku itu. di saat dia mendekati ku, dia tidak hanya dengan ku, tapi ada cewek lain. sekarang dia telah memutuskan siapa cewek yang tepat dan cewek itu bukan aku.
aku sangat menyesal membuka hatiku untuknya. dia sama seklai tidak lebih baik dari rendi. Rindi jauh lebih menyakiti ku. lagi-lagi aku harus berusaha keras melupakan seseorang yang telah mengisi hari-hariku. aku benar-benar buruk dalam hal ini. kenapa aku bisa jatuh untuk kedua kalinya. belum lama aku berusaha melupakan rendi, sekarang aku harus melupakan rindi. upss....kalian nyadar ga sih? dua orang yang sempat dekat denganku. ya Rendi dan Rindi, mereka sama-sama berawalan huruf R. itu memang bukan nama asli mereka, tapi nama mereka yang sebenarnya memang diawali huruf R. selain itu, inisial nama lengkap mereka sama. aku ga akan kasih tau kalian nama atau inisial nama lengkap mereka. hmmm kenapa bisa gitu ya, apa mereka dikirim memang untuk memberi pelajaran kepadaku. aku tidak tahu, mungkin ini hanya kebetulan yang luar biasa. aku berharap, aku tidak mengalami trauma dengan cowok yang berawalan huruf R hahaha.
oh iya, dibalik musibah pasti ada hikmahnya. aku mulai mengerti hikmah dibalik semua kejadian ini. setelah kejadian itu, aku jadi lebih mengerti dan tahu bagaimana rasanya cinta bertepuk sebelah tangan dan ditinggalkan begitu saja. aku tidak akan melakukan hal ini, karena ini sakit banget. selain itu, aku jadi lebih dekat dengan keluargaku. jujur saja, semenjak aku berhubungan dengan rendi atau rindi, aku sering mendahulukan mereka dibanding keluargaku. aku tahu arti penting keluarga disaat seperti ini. aku bisa menjadi diriku sendiri di rumah dan ditengah-tengah keluarga. aku memang kehilangan rendi dan rindi, tetapi aku tidak kehilangan keluargaku.
aku tidak kehilangan orang yang aku sayangi dan pastinya menyayangi ku. aku tidak peduli kehilangan orang yang tidak peduli denganku, yang terpenting aku masih memiliki keluarga yang bisa memberi ku semangat disaat seperti ini. mereka selalu hadir tanpa aku pinta. seiring berjalannya waktu, aku berhasil melupakan dua cowok berawalan R itu. "my lips are saying good bye, my eyes finally dry" hahaha. kini aku siap bertemu cinta yang baru lagi dan siap untuk jatuh lagi. No more R hahaha.
No comments:
Post a Comment