Aku pun membatalkan
rencanaku untuk melihat foto keluarga mereka.
Sosok itu tersenyum
kepadaku dan menyapaku ramah. “Hai”
Aku membalas sapaannya
dan tidak lupa memasang senyuman. “Hai, aku Nikki, Amy’s daughter.” Kataku
sembari mengulurkan tanganku.
“Anna atau kau juga
bisa memanggilku mom Ann, terserah kau saja.” balasnya dengan menjabat
tanganku.
Aku hanya menganggukkan
kepala. Sepertinya untuk saat ini aku hanya akan memanggilnya Anna, mengingat
aku baru saja mengenalnya.
“Ternyata Amy berbohong
ya. Dia mengatakan kalau anak perempuannya itu cantik.” Katanya sembari
memerhatikan penampilanku.
Aku tahu, aku memang
tidak cantik tapi, haruskah dia berkata seperti itu dihadapanku. She’s mean, really mean.
Aku hanya terdiam
mendengar ucapannya.
“Hey, jangan salah paham dulu. Maksudku kau tidak cantik tetapi, kau
sangat cantik. You are very beautiful,
Nik.” Balasnya sembari tersenyum dan mengelus lembut lenganku.
Huft,..
hampir saja aku ingin pulang dan tidak ingin kembali lagi ke sini. Aku kira dia
serius dengan perkataannya yang awal.
“Hahaha.. kau bisa
saja. Kau sangat baik and you’re also
very beautiful.” Balasku sembari tertawa kecil.
“I’m serious. Kau sangat cantik. Aku yakin kau pasti sudah mempunyai
kekasih, right?” dia menyimpulkan
senyuman menggoda saat ini.
“hahaha... aku belum
mempunyainya. Sepertinya mereka tidak sependapat dengan kau. I’m not beautiful.” Balasku.
“hahaha... kau ini.
Jika kau belum memiliki kekasih bukan berarti kau tidak cantik. Trust me, you’re very beautiful dan kau
akan menemukan seseorang yang sependapat denganku.”
“aww.. you’re so kind. Thank you so much.”
Dia melangkahkan
kakinya, mendekatiku dan memeluk tubuhku hangat. “No problem sweety.”
Dia sangat mirip dengan
mom. Aku merasa sangat nyaman dipelukannya. Mom benar, dia adalah tetangga yang
baik dan ramah.
Dia melepaskan
pelukannya. “I have to go, masih ada
yang harus aku bereskan. Aku harap kau dapat menerima kami sebagai tetangga
baru kalian.” Katanya sembari memegang kedua tanganku.
“Tentu saja aku
menerima kalian. Kalian sangat baik, aku sangat beruntung.” Balasku sembari
tersenyum ke arahnya.
Dia membalas ucapanku
dengan sebuah senyuman. Sepertinya dia sangat menerima kehadiranku.
Dia pun pergi
meninggalkanku, menaiki anak tangga.
“Maaf aku terlalu lama.
Kau pasti jenuh menungguku ya?” Lucy berjalan menghampiriku.
“Tidak juga. Tadi aku
sempat berbincang dengan Anna. She’s very
nice and beautiful like you.” Balasku.
“hahaha kau bisa saja
nik. Kau juga sangat baik dan cantik. By
the way, kau ingin di sini saja atau mau ke kamarku?”
“Terserah kau saja.”
“Ehmm oke. Kita ke
kamarku saja ya.”
Aku hanya mengganggukan
kepala.
Dia menuntunku untuk
menaiki anak tangga menuju kamarnya. Sepertinya seluruh anggota keluarga mereka
memiliki kamar di lantai dua sama seperti keluargaku. Lantai dasar hanya ruang
tamu, ruang tv, dapur, dan kamar mandi,
Wait,
sepertinya aku mengenal lagu ini. Saat ini aku sudah berada di lantai atas
rumah Lucy dan aku mendengar sesuatu yang tidak asing lagi di telingaku.
I
want a little bit of california
With
a little bit of london sky
I
wanna take my heart to the end of the world
And
fly away tonight
I
want a little bit of open ocean
With
a new york state of mind
I
wanna take my heart to the end of the world
And
fly away, fly away tonight
Fly
Away from 5 seconds of summer, yes it is. Aku tidak mungkin
salah dengar, pendengaranku masih berfungsi. Aku penasaran, darimana asal suara
ini. Siapa yang sedang mendengarkan lagu ini.
“Lucy, do you heard that?” aku menarik lengan
lucy dan membuatnya menghentikan niatnya untuk membuka pintu kamarnya.
Dia mencoba untuk
mencerna ucapanku dan mendengarkan suara yang aku maksud. “Ahh ya, itu berasal
dari kamar adikku. Dia memang seperti itu, mendengarkan musik dengan volume
yang sangat besar. Kau terganggu ya? Aku akan menegurnya.” Jelasnya sembari
berbalik arah, melangkahkan kakinya menuju kamar adikknya.
Jadi, adiknya yang
mendengarkan fly away. Well, sepertinya aku mulai menyukainya.
Aku harus menghentikan niat Lucy untuk menegur adikknya.
Aku pun kembali
menahannya, menarik lengannya sebelum dia mengetuk pintu kamar adikknya. “Wait, sebenarnya aku sama sekali tidak
tertanggu. Aku menyukainya, maksudku aku menyukai lagu ini, Fly away from 5 seconds of summer. I love
them. Adik kau memiliki selera yang bagus.”
“Ouhh kau juga menyukai
mereka rupanya. Kau sangat serasi dengannya haha. I’m just kidding but seriously, he
always listening their music.” Jelasnya.
“Really? Oh my god, aku sangat senang mendengarnya. Sepertinya dia
akan menjadi sahabat baruku setelah kau hahaha.”
“Hahaha kau ini. By the way, my brother is cute. Aku
tidak keberatan jika kau dekat dengannya. Aku akan sangat senang. Apa kau ingin
berkenalan dengannya sekarang?” kini dia mulai menggodaku.
“Ehmm aku ingin
berkenalan dengannya tapi, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat.
Sepertinya dia sedang asyik mendengarkan musik, aku tidak ingin mengganggunya.
Lain waktu saja.” Balasku sembari menariknya untuk menjauh dari kamar adikknya
itu.
“Oke, terserah kau
saja.” Dia pun menjauh dari kamar adikknya tersebut dan kembali menuju
kamarnya.
Kali ini dia kembali
berhenti, tidak melanjutkan niatnya untuk membukakan pintu kamarnya. Sepertinya
dia baru mengingat sesuatu.
“Aku lupa untuk membawa
snack. Tunggu sebentar ya atau kau
mau menungguku di dalam kamar? Aku tidak akan lama.” Katanya sembari menatapku,
menunggu jawabanku.
“Ehmm aku akan menunggu
disini saja. lagipula kau hanya akan mengambilnya di dapur, kan?” jawabku.
“Ya, aku hanya akan ke
dapur. Kau yakin ingin menunggu di sini?”
Aku menganggukkan
kepalaku.
“Oke, I’ll be right back.”
Dia pun menuruni anak
tangga dengan cepat.
Sembari menunggu lucy,
aku memutuskan untuk mendengarkan lagu yang tengah diputar oleh adikknya Lucy.
Bagus sekali dia memasang volume yang besar jadi, aku bisa ikut
mendengarkannya.
Aku melihat sekitar,
memastikan tidak ada satu orang pun disini. Sepertinya, aku dapat ikut
bersenandung.
“Oh! Tell me what we’re fighting for. It’s turned into an all out war.
I’ll find a way to fix this broken pieces and let go.....”
Aku tidak keberatan Lucy
berlama-lama di dapur jika seperti ini. Baru kali ini, aku sangat menikmati
menunggu.
“All that’s in my head are pictures of memories. Words that you said to
me. Hey hey hailey, won’t you save me....”
“Lost in reality. I can feel you in the dark when I Fa...” ketika
sedang asyik besenandung, tiba-tiba seseorang muncul dari dalam kamar. Aku pun
terpaksa menghentikan senandungku.
who's he/she? find out the answer here:https://www.wattpad.com/215942727-heartbreak-girl-zwölf
see yaa next post :D
No comments:
Post a Comment