Wednesday, 3 February 2016

Zwölf (HeartBreak Girl)


Aku pun membatalkan rencanaku untuk melihat foto keluarga mereka.
Sosok itu tersenyum kepadaku dan menyapaku ramah. “Hai”

Aku membalas sapaannya dan tidak lupa memasang senyuman. “Hai, aku Nikki, Amy’s daughter.” Kataku sembari mengulurkan tanganku.

“Anna atau kau juga bisa memanggilku mom Ann, terserah kau saja.” balasnya dengan menjabat tanganku.

Aku hanya menganggukkan kepala. Sepertinya untuk saat ini aku hanya akan memanggilnya Anna, mengingat aku baru saja mengenalnya.

“Ternyata Amy berbohong ya. Dia mengatakan kalau anak perempuannya itu cantik.” Katanya sembari memerhatikan penampilanku.
Aku tahu, aku memang tidak cantik tapi, haruskah dia berkata seperti itu dihadapanku. She’s mean, really mean.

Aku hanya terdiam mendengar ucapannya.
Hey, jangan salah paham dulu. Maksudku kau tidak cantik tetapi, kau sangat cantik. You are very beautiful, Nik.” Balasnya sembari tersenyum dan mengelus lembut lenganku.

Huft,.. hampir saja aku ingin pulang dan tidak ingin kembali lagi ke sini. Aku kira dia serius dengan perkataannya yang awal.
“Hahaha.. kau bisa saja. Kau sangat baik and you’re also very beautiful.” Balasku sembari tertawa kecil.

I’m serious. Kau sangat cantik. Aku yakin kau pasti sudah mempunyai kekasih, right?” dia menyimpulkan senyuman menggoda saat ini.
“hahaha... aku belum mempunyainya. Sepertinya mereka tidak sependapat dengan kau. I’m not beautiful.” Balasku.

“hahaha... kau ini. Jika kau belum memiliki kekasih bukan berarti kau tidak cantik. Trust me, you’re very beautiful dan kau akan menemukan seseorang yang sependapat denganku.”
aww.. you’re so kind. Thank you so much.

Dia melangkahkan kakinya, mendekatiku dan memeluk tubuhku hangat. “No problem sweety.”
Dia sangat mirip dengan mom. Aku merasa sangat nyaman dipelukannya. Mom benar, dia adalah tetangga yang baik dan ramah.

Dia melepaskan pelukannya. “I have to go, masih ada yang harus aku bereskan. Aku harap kau dapat menerima kami sebagai tetangga baru kalian.” Katanya sembari memegang kedua tanganku.
“Tentu saja aku menerima kalian. Kalian sangat baik, aku sangat beruntung.” Balasku sembari tersenyum ke arahnya.

Dia membalas ucapanku dengan sebuah senyuman. Sepertinya dia sangat menerima kehadiranku.
Dia pun pergi meninggalkanku, menaiki anak tangga.
“Maaf aku terlalu lama. Kau pasti jenuh menungguku ya?” Lucy berjalan menghampiriku.
“Tidak juga. Tadi aku sempat berbincang dengan Anna. She’s very nice and beautiful like you.” Balasku.

“hahaha kau bisa saja nik. Kau juga sangat baik dan cantik. By the way, kau ingin di sini saja atau mau ke kamarku?”
“Terserah kau saja.”
“Ehmm oke. Kita ke kamarku saja ya.”

Aku hanya mengganggukan kepala.
Dia menuntunku untuk menaiki anak tangga menuju kamarnya. Sepertinya seluruh anggota keluarga mereka memiliki kamar di lantai dua sama seperti keluargaku. Lantai dasar hanya ruang tamu, ruang tv, dapur, dan kamar mandi,

Wait, sepertinya aku mengenal lagu ini. Saat ini aku sudah berada di lantai atas rumah Lucy dan aku mendengar sesuatu yang tidak asing lagi di telingaku.

I want a little bit of california
With a little bit of london sky
I wanna take my heart to the end of the world
And fly away tonight
I want a little bit of open ocean
With a new york state of mind
I wanna take my heart to the end of the world
And fly away, fly away tonight

Fly Away from 5 seconds of summer, yes it is. Aku tidak mungkin salah dengar, pendengaranku masih berfungsi. Aku penasaran, darimana asal suara ini. Siapa yang sedang mendengarkan lagu ini.
“Lucy, do you heard that?” aku menarik lengan lucy dan membuatnya menghentikan niatnya untuk membuka pintu kamarnya.

Dia mencoba untuk mencerna ucapanku dan mendengarkan suara yang aku maksud. “Ahh ya, itu berasal dari kamar adikku. Dia memang seperti itu, mendengarkan musik dengan volume yang sangat besar. Kau terganggu ya? Aku akan menegurnya.” Jelasnya sembari berbalik arah, melangkahkan kakinya menuju kamar adikknya.

Jadi, adiknya yang mendengarkan fly away. Well, sepertinya aku mulai menyukainya. Aku harus menghentikan niat Lucy untuk menegur adikknya.
Aku pun kembali menahannya, menarik lengannya sebelum dia mengetuk pintu kamar adikknya. “Wait, sebenarnya aku sama sekali tidak tertanggu. Aku menyukainya, maksudku aku menyukai lagu ini, Fly away from 5 seconds of summer. I love them. Adik kau memiliki selera yang bagus.”

“Ouhh kau juga menyukai mereka rupanya. Kau sangat serasi dengannya haha. I’m just kidding but seriously, he always listening their music.” Jelasnya.
Really? Oh my god, aku sangat senang mendengarnya. Sepertinya dia akan menjadi sahabat baruku setelah kau hahaha.”

“Hahaha kau ini. By the way, my brother is cute. Aku tidak keberatan jika kau dekat dengannya. Aku akan sangat senang. Apa kau ingin berkenalan dengannya sekarang?” kini dia mulai menggodaku.
“Ehmm aku ingin berkenalan dengannya tapi, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat. Sepertinya dia sedang asyik mendengarkan musik, aku tidak ingin mengganggunya. Lain waktu saja.” Balasku sembari menariknya untuk menjauh dari kamar adikknya itu.

“Oke, terserah kau saja.” Dia pun menjauh dari kamar adikknya tersebut dan kembali menuju kamarnya.
Kali ini dia kembali berhenti, tidak melanjutkan niatnya untuk membukakan pintu kamarnya. Sepertinya dia baru mengingat sesuatu.

“Aku lupa untuk membawa snack. Tunggu sebentar ya atau kau mau menungguku di dalam kamar? Aku tidak akan lama.” Katanya sembari menatapku, menunggu jawabanku.

“Ehmm aku akan menunggu disini saja. lagipula kau hanya akan mengambilnya di dapur, kan?” jawabku.
“Ya, aku hanya akan ke dapur. Kau yakin ingin menunggu di sini?”
Aku menganggukkan kepalaku.
“Oke, I’ll be right back.”

Dia pun menuruni anak tangga dengan cepat.
Sembari menunggu lucy, aku memutuskan untuk mendengarkan lagu yang tengah diputar oleh adikknya Lucy. Bagus sekali dia memasang volume yang besar jadi, aku bisa ikut mendengarkannya.
Aku melihat sekitar, memastikan tidak ada satu orang pun disini. Sepertinya, aku dapat ikut bersenandung.

Oh! Tell me what we’re fighting for. It’s turned into an all out war. I’ll find a way to fix this broken pieces and let go.....”
Aku tidak keberatan Lucy berlama-lama di dapur jika seperti ini. Baru kali ini, aku sangat menikmati menunggu.

All that’s in my head are pictures of memories. Words that you said to me. Hey hey hailey, won’t you save me....”
Lost in reality. I can feel you in the dark when I Fa...” ketika sedang asyik besenandung, tiba-tiba seseorang muncul dari dalam kamar. Aku pun terpaksa menghentikan senandungku. 

who's he/she? find out the answer here:https://www.wattpad.com/215942727-heartbreak-girl-zwölf

see yaa next post :D

No comments:

Post a Comment

Featured post

Jevarine - Mild Shampoo all in one non sls 250ml

 Deskripsi: Periode Kedaluwarsa: 1 tahun Jevarine - Mild Shampoo All In One Non SLS Deskripsi Produk: Jevarine All In One Shampoo adalah ...