Friday, 24 May 2013

Aku Cinta Dia?

Chatting, awal pertemuan pertamaku dengan dia. Dia seorang cowok yang menjadi teman chattingku di siang hari itu. Harry nama cowok itu, dia cowok yang baik, perhatian, dan mmm bisa dibilang ganteng. Kita saling dan hampir setiap saat chatting. Dia selalu menyapaku dengan hangat, dan dia selalu mengingatkanku untuk makan. Pernah suatu ketika, aku pulang kampus larut dan aku belum makan dari pagi. Dia terlihat sangat cemas dan menyuruhku mencari makanan, padahal aku sudah bilang kalau tidak ada tukang makanan. Dia merasa sangat buruk karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jujur, aku sangat tersanjung. Aku hanya menganggapnya teman. Aku tahu dia mempunyai perasaan yang lebih padaku dan dia tahu kalau aku hanya menganggapnya teman.

Suatu ketika dia memintaku untuk mengatakan satu rahasiaku,aku bingung harus cerita apa. Akhirnya aku menceritakan reza. Reza, teman kampus ku yang sudah berhasil memikat hatiku. Sebenarnya aku tidak tega menceritakan hal itu karena aku tahu pasti dia akan patah hati. Benar saja, dia berkata "oh oke berarti sekarang kita memang hanya berteman". Aku merasa sangat jahat saat dia mengatakan hal itu. Selanjutnya dia bertanya kepadaku, apakah aku sudah mengatakan kepada reza kalau aku menyukainya. Aku menjawab  dengan jujur kalau aku tidak berani mengatakan kalau aku menyukai reza. Aku bahkan bilang, aku tidak yakin reza menyukaiku.

Harry menyuruhku untuk memperjuangkan reza, dia menyarankanku untuk menunjukkan kalau aku suka sama reza. Harry mensupportku walaupun aku tahu dia patah hati. Dia berpikaran dewasa dan ada satu kata yang sangat menyentuh "aku ikut bahagia kalau kamu bahagia". Aku semakin merasa bersalah. Aku pun meminta maaf kepadanya, tapi dia malah berkata "its okay, aku tidak meminta kamu untuk jadi pacarku dan aku pasti akan menemukan yang lebih baik dari kamu". Jlebb itu yang aku rasa saat dia berkata seperti itu.
Setelah itu, aku masih berhubungan baik dengan dia. Kita masih sering chatting. Suatu ketika dia berkata ingin mencari teman chatting lagi, aku tidak melarang dia. Aku mendukung dia, aku berharap dia dapat menemukan yang cocok untuknya.

Suatu hari dia curhat denganku, dia bilang kalau dia telah menemukan orang baru dan sepertinya harry menyukainya. Dia terlihat sangat senang menemukan cewek itu. Entah kenapa aku merasa bete saat dia bercerita tentang cewek itu. What? aku  cemburu? hmmm mungkin ga sih, aku kan ga suka sama dia. Tapi jujur rasanya tuh sakit saat dia bercerita tentang dia dan cewek itu. Aku ga tahu harus bagaimana, sampai akhirnya dia bertanya kepadaku apakah aku cemburu. Aku menjawab dengan jujur, aku mengatakan kalau aku cemburu. Dia tidak percaya, dia berkata "mana mungkin kamu cemburu kita kan chatting layaknya seorang teman, kenapa kamu cemburu". Aku hanya bisa mengatakan, "aku tidak tahu". Dia semakin bingung, sampai akhirnya dia berkata, "oke kalau kamu sudah punya alasan kenpa kamu cemburu, ceritakan padaku". Aku hanya mengiyakan.



Setelah kejadian itu, kami tidak pernah chatting dengannya lagi, dia tidak pernah menyapaku. Aku merasa ada sesuatu yang hilang, aku merasa kesepian. Aku sempat berpikir, apa dia sudah lupa denganku. Jujur aku sempat marah dan benci dengannya, aku kesal kenapa dia begitu. Mentang-mentang udah ada yang baru, aku dilupakan. Aku kangen, ya kangen sama dia. Kangen sama perhatiannya dan kangen sama sapaan hangatnya. Bahkan aku masih ingat sapaan hangatnya, dia selalu memanggilku dengan sebutan "sweety". Aku merasa tersanjung awalnya, tapi sekarang setelah dia pergi begitu saja aku merasa mungkin bukan cuma aku saja yang dipanggil dengan sebutan itu. Aku kecewa.

Sekarang aku tahu mengapa aku merasa cemburu saat dia bercerita tentang cewek itu. Ada 2 kemungkinan, pertama mungkin aku suka sama dia, hah? suka? yakin aku suka sama dia, terus bagaimana dengan reza. Aku masih merasa meleleh saat dideket reza, rasaku sama reza masih sama. Mana mungkin aku suka dengan 2 cowok sekaligus. Next, kemungkinan kedua mungkin aku hanya merasa takut, aku takut dia melupakanku. Aku ga mau dia pergi begitu saja. Aku tahu ini egois, ga seharusnya aku seperti ini. Dia hanya temanku, teman ya teman dan cewek itu mungkin sekarang sudah menjadi kekasihnya. Dia sangat beruntung bisa mendapatkan harry. Cewek itu benar-benar lebih baik dariku, buktinya harry sampai lupa denganku. Apa mungkin aku bisa sepertimu, ikut bahagia saat kamu bahagia. Aku akan berusaha. Semoga dia menjadi orang yang tepat untuk kamu. Aku masih berharap, kamu tetap ingat denganku dan bisa menyapaku kembali.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Jevarine - Mild Shampoo all in one non sls 250ml

 Deskripsi: Periode Kedaluwarsa: 1 tahun Jevarine - Mild Shampoo All In One Non SLS Deskripsi Produk: Jevarine All In One Shampoo adalah ...